Adiknya Diduga Jadi Korban Bullying, Kakak Korban Ungkap Kronologinya

Comment820 views
  • Share

Jember, kuasarakyat.com – Bocah berinisial MJF (12) asal Kecamatan Semboro, diduga jadi korban Bullying. Dari kejadian tersebut, kakak korban mengungkapkan kronologi kejadian yang dialami adik sepupunya tersebut.

Dari pengakuan kakak korban YA, diduga terdapat kurang lebih 20 anak SMP-SMA yang ikut membully adiknya tersebut.

“Kebetulan si korban ini masih SD, tapi berteman sama anak yang gede-gede, anak SMP, SMA gitu, nggak mau berteman sama anak yang sepantaran,” ujarnya saat dikonfirmasi sejumlah wartawan. Selasa (21/01/2025).

YA juga mengatakan, awal mulanya kejadian tersebut pada Sabtu malam (18/01/2025). Bermula ketika temannya tersebut, mengajak korban untuk keluar bermain.

“Jadi kejadiannya itu, dari malam minggu mereka awalnya ketemuan mau bakar-bakar gitu, sampai jam 3 subuh, setelah itu mereka pulang,” ungkapnya.

Kemudian pada hari minggu, tamannya tersebut, kembali mengajak korban untuk pergi berenang.

“Ijin ke mamanya, sama temennya yang bikin video itu (video dugaan Bulling), Ijinnya sama itu, karena anak yang diajak ini, yang minta izin tadi ini, menurut mamanya itu anak baik, diizinin lah keluar ke pemandian,” ulasnya.

“Habis itu berangkatlah sekitar jam 7 pagi. Lah, kok sampai jam 3 sore, ditungguin nggak pulang-pulang. Karena khawatir saya dan ibu korban, langsung mencari dan ketemu di ketemu di dekat rumah, di daerah persawahan. Posisinya terendam di aliran sungai, tinggal kepalanya saja, kebetulan pas kejadian itu lagi hujan, jadi airnya itu naik. Kemudian korban langsung dibawa ke Puskesmas,” sambungnya.

Lanjut YA, korban sebelumnya dicekoki Pil Koplo oleh temannya tersebut, lewat minuman yang dibeli korban. Hingga kondisi badannya lemas.

“Memang sebelum berangkat ke pemandian, korban sempet minta uang ke saudara-saudaranya, untuk beli es (minuman),” ujarnya.

Ya juga mengatakan, menurut pengakuan temannya, Pil Koplo tersebut dicampur ke dalam minuman korban, saat korban pergi ke kamar mandi.

“Setelah itu dia dateng, sudah selesai pipis atau gimana, diminum lagi, kok kemudian gak sadar. Setelah gak sadar itu, korban dibawa ke lapangan belakang SD, katanya di lapangan itu korban diinjak-injak, niatnya supaya sadar. Tapi anaknya sudah tidak kuat, sudah tidak berdaya,” ulasnya.

Bahkan Ya juga mengatakan, untuk menyadarkan korban tersebut, temannya juga membawa korban ke air terjun yang ada di Kecamatan Tanggul.

“Kemudian korban dibawa ke tanggul, dibawa ke air terjun, ditenggelamin di sungai. supaya sadar juga, tapi tetap saja nggak sadar. Biar sadar juga lah, kenapa kok nggak sadar-sadar. Kemudian dibawa lagi ke Pondok Rampal, dekat rumah itu, pas ketemu ibunya jam 3 sore itu,” ungkapnya.

Dari kejadian tersebut, lanjut YA, keluarga korban membuat laporan polisi ke Mapolsek Semboro.

“Sementara ini, dari pihak keluarga pelaku, minta damai, cuma pihak keluarga itu nggak mau, soalnya ini kan urusan nyawa, terus anak itu kan sendirian dikeroyok,” ujarnya.

“Karena kondisi korban, waktu ditemukan sudah menggigil, nafasnya juga sudah susah. Bahkan di Puskesmas itu, harus di bantu dengan oksigen. Kalau korban itu memang yatim, ayahnya meninggal belum ada satu tahun,” smabungnya.

Sementara itu, Kapolsek Semboro Iptu Andrias Suryo Subedo mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, terkait hal tersebut.

“Sementara ini kita belum bisa mengambil kesimpulan, namun hasil olah TKP di lapangan dan keterangan saksi-saksi, itu masih baru asumsi. Fakta sebenarnya, korban ini masih belum ingat apa yang dialaminya,” ujarnya.

“Namun saksi-saksi menyatakan bahwasannya orang yang menempelkan kaki di perutnya itu adalah penolong sebenarnya. Hanya saja caranya menolong itu, dia itu tidak mau menyentuh dengan tangan, tapi menyentuh dengan kaki,” sambungnya.

Terkait dengan korban, lanjut Andrias, saat ini sudah pulang kerumahnya dan sudah bisa diajak komunikasi.

“Jadi dalam hal ini, masih dalam lidik klarifikasi kebenarannya, apa yang sebenarnya terjadi. Kalau kejadiannya itu hari minggu kemarin,” pungkasnya. (Rio)

Comment820 views
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published.