Jember, Kuasarakyat.com – Para pelajar dan guru di SMAN 2 Jember sudah mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka. Mereka bisa leluasa untuk mengajar dan belajar. Sebab, belajar online yang selama ini dilakukan dinilai tak efektif.
“Kami senang, karena setahun lebih sekolah online di rumah ,” kata Violita Adisty Mutiara Fitri, siswi Kelas XI SMAN 2 Jember pada Senin (6/9/2021).
Menurut dia, selama mengikuti sekolah online, tak ada interaksi dengan teman-temannya. Selain itu, pembelajaran daring membuat dirinya sulit memahami penjelasan dari guru. “Banyak yang tidak dimengerti (pelajarannya), kalau tatap muka pelajar lebih mudah dipahami,” terang dia.
Tak hanya itu, signal internet juga kadang lambat sehingga proses pembelajaran tidak lancar. Terutama bagi ada anak yang tinggal di daerah pedalaman. Mereka kerap gangguan koneksi internet.
Bahkan, ketika pembelajaran online berlangsung, ada pelajar yang tidak mengikuti pelajaran. “Kami juga kesusahan memahami materi dari guru kalau lewat zoom,” tambah dia. Terutama pelajaran matematika, kimia,biologi, maupun fisika. Mata pelajaran ini membutuhkan penjelasan secara khusus dan praktik.
Untuk itu, dirinya merasa sangat bahagia bisa mengikuti pembelajaran tatap muka. Sebab bisa berinteraksi dengan para pelajar lainnya. Dia mengaku sudah mendapat vaksin agar penularan Covid-19 bisa segera selesai. Untuk itu, dia menghimbau pada para pelajar agar segera vaksin.
“Dulu SMP juga sekolah online, sekarang SMA juga online, menjenuhkan,” tambah Meidi Asther, siswi kelas X SMAN 2 Jember. Dia juga merasa sulit memahami materi pelajaran bila digelar secara online.
Akhirnya, dia khawatir tak memahami materi bila pembelajaran online terus berlangsung. Akibatnya, dia merasa tak bahagia dengan rutinitas itu. “Intinya kurang bahagia, karena harus bertatap dengan layar,” aku dia.
Sekarang, dia bisa berbaur dan berinteraksi dengan teman-teman kelasnya. Penantian sekitar 1,5 tahun membuat dirinya sangat berhagia.
Para Guru Juga Gembira, Leluasa Mengajar
Tak hanya para murid, guru juga merasa bahagia dengan digelarnya pembelajaran tatap muka. Sebab bisa mengajar dengan nyaman dan leluasa.
“Tentu sangat senang, bisa ketemu siswa, teman, kalau online hanya ketemu online,” kata Revi Cahyo Indrawati, guru olahraga di SMAN 2 Jember.
Dia tidak bisa mengenal satu-persatu para murid baru. Sebab hanya melihat anak-anak dari layar kaca. Dia menilai mengajar secara online kurang efektif. Sebab, antusias pelajar berbeda-beda.
“Ada yang benar-benar ikut, ada yang separuh, ada di depan kamera masih belum mandi, ada kamera menyala, tapi anaknya tidak ada,” tambah dia.
Untuk itulah, dia mendukung agar vaksinasi terus dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19. Sehingga pembejalaran bisa dilakukan tatap muka.
Sementara itu, Plt Kepala SMAN 2 Jember Edi Suyanto menambahan pihaknya sudah mengelar sekolah tatap muka sejak 30 Agustus 2021. Sebelumnya, sekolah juga sudah melakukan uji coba. “Kehadiran tetap 50 persen, masing-masing kelas 18 pelajar,” tambah dia.
Penyelenggaraan sekolah tatap muka itu juga atas izin dari orang tua murid. Sebab PTM terbatas itu merupakan piliha orang tua. “Apakah anak diberi izin untuk PTM atau daring,” ucap dia.
Dia mengaku semua guru dan karyawan di SMAN 2 Jember sudah divaksin. Namun, syarat vaksin itu tidak diwajibkan bagi para pelajar yang hendak ikut sekolah tatap muka. Hanya dianjutkan agar segera vaksin guna membentuk heard immunity.
Dia menilai penerapan pembelajaran tatap muka itu tak hanya membahagiakan para pelajar. Namun guru juga merasa senang. “Karena belajar daring itu juga tidak sederhana,” ucap dia. (Bs)