Indeks

Gara-Gara Anaknya Ketinggalan Info PTM, Wali Murid di Situbondo Aniaya Guru

Comment2,837 views
  • Share
Korban (kanan) didampingi ketua PGRI Kecamatan Besuki.

Situbondo, kuasarakyat.com – Kabar kurang sedap mencoreng dunia pendidikan di Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo Jawa Timur, hanya karena salah satu siswa SDN 2 Kalimas yang ada di Kecamatan Besuki tidak mendapat informasi adanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM), seorang wali murid melakukan penganiayaan terhadap guru di sekolah tersebut. Ironisnya penganiayaan ini dilakukan pelaku dengan dibantu anaknya (kakak siswa).

Dari keterangan beberapa guru yang ditemui wartawan, peristiwa ini terjadi pada Kamis (4/11/2021) lalu, dimana saat itu Heri warga Dusun Kota Timur Desa/Kecamatan Besuki mendatangi sekolah tempat anaknya belajar bersama Toba anak sulungnya.

Rupanya informasi sekolah sudah memberlakukan PTM ini tidak menyebar ke seluruh wali murid, sehingga Toba yang juga kakak siswa di SDN 2 Kalimas merasa kesal dan mendatangi sekolah.

“Saat itu keduanya mendatangi sekolah dan masuk ke ruang guru mencari pak Misbahul Munir (korban), karena saat datang sudah menunjukkan perasaan seperti orang marah, saya panggil yang bersangkutan dan 2 guru lainnya untuk mendampingi,” ujar Yatik salah satu guru SDN 2 Kalimas Selasa (9/11/2021).

Saat ditemui, keduanya langsung marah-marah dan menanyakan tentang aktivitas pembelajaran tatap muka yang sudah berlangsung. Misbahul Munir pun berusaha memberikan penjelasan kepada keduanya, namun saat sedang memberikan penjelasan, tiba-tiba Toba memukul korban, tidak hanya itu, Heri yang juga orang tua dari siswa juga berusaha ikut memukul, namun berhasil di lerai oleh guru yang ikut mendampingi.

“Korban saat ditanya oleh keduanya, dan menjelaskan jika aktivitas pembelajaran tatap muka sudah dimulai, saat itu pihak sekolah juga sudah memberitahu ke siswa, namun anak pelaku tidak merespon saat diminta datang ke sekolah, namun saat korban menjelaskan hal ini , tiba-tiba pelaku langsung memukul,” ujar Yatik.

Atas peristiwa ini, korban mengalami memar di pelipis mata dan merasa nyeri, sehingga korban izin tidak masuk kerja, karena kondisinya terus memburuk, korban dengan didampingi pihak sekolah mengadukan kasus yang menimpa nya ke PGRI kecamatan Besuki.

“Korban setelah dipukul, kemudian beberapa waktu kemudian didampingi oleh pihak guru bersama pengurus PGRI Kecamatan Besuki, untuk melapor pada Polsek Besuki,” ungkapnya.

Sementara Kuasa hukum korban, Supriyono mengatakan, pihaknya menyayangkan seorang guru mendapatkan tindakan penganiyaan. Harusnya insiden itu bisa dicegah dan mencari titik temu bersama.

“Kejadian penganiyaan kepada korban sudah terjadi sejak dua bulan yang lalu. Laporan sudah dilakukan, bahkan saksi dan korban sendiri sudah dimintai keterangan oleh Pihak kepolisian. Namun, kasus penganiyaan kepada korban belum ada titik terang dan keadilan untuk korban sendiri,” ujar Supriyono.

Secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Besuki, Situbondo, Bripka Agus Bastomi mengatakan, pihaknya masih melakukan proses penyidikan untuk pengembangan kasus yang dilaporkan korban.

“Saat ini kami sudah melakukan penyidikan dengan memanggil pihak terkait, baik pelaku maupun korban serta para saksi yang melihat kejadian ini,” pungkasnya (Iwan/Ma)

Writer: IwEditor: Ma
Comment2,837 views
  • Share
Exit mobile version