Probolinggo, Kuasarakyat.com – Lembaga Pembinaan Pondok Mahasiswa Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Paiton Probolinggo, Jawa Timur menggelar kuliah Tasawuf pada Kamis (14/09/2023).
Para mahasiswa Universitas Nurul Jadid mengikuti Kuliah Tasawuf dengan Tema “Tujuan Tasawuf dan Pokok-pokoknya Part – 3”
KH. Moh. Zuhri Zaini menyampaikan bahwa Taqwa kepada Allah Swt dan Mengikuti Sunah Rasullulah adalah termasuk Prinsip dalam Bertasawuf. Hal ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Sebab, ketundukan seseorang mahluk kepada Allah harus disesuaikan dengan ajaran dan praktek dari Rasulullah SAW.
Dalam Ketakwaan harus mengikuti sunnah, artinya ajaran dan praktek dari Rasulullah. Sekalipun tidak harus persis dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Ajaran dan praktek Nabi ada yang wajib dan juga ada yang tidak wajib, katanya.
KH. Moh Zuhri mencontohkan; misalnya seperti salat lima waktu. Salat subuh dua rakaat tidak bisa rakaatnya ditambah. Salat zuhur empat rakaat, rakaatnya dikurangi, itu tidak bisa, kecuali diqasar. Sedangkan yang sunnah seperti halnya zikir, siwak dan lain-lain.
Zikir sangatlah penting sebagai penyempurna dari kekurangan ibadah salat. Zikir setelah menunaikan ibadah salat fardu adalah perintah langsung dari Allah.
Jadi ini tunduk atau takut kepada Allah itu harus mengikuti sunnah yang dianjuran dari Nabi.
Namun, sunnah yang diajarkan oleh Nabi menjadi salah satu tuntunan hidup umat Islam. Bermacam-macan sunnah yang diajarkan, ada yang dhohir dan juga yang batin, jadi seperti syariat ada yang menyangkut perilaku lahir dan perilaku batin.
“Perilaku lahir seperti amal-amal yang nampak misalnya salat, puasa, kemudian zakat, Haji dan lain-lain,” ungkap beliau.
Dengan demikian bila seseorang beribadah karena senang, tapi tidak patuh dengan perintah Allah dan sunnah Nabi, maka dia belum beribadah dengan benar.
Sebaliknya bila seseorang tunduk beribadah kepada Allah, tapi dia tidak senang maka dia tidak tulus dan tidak ikhlas.
Dalam penuturannya KH. Moh. Zuhri Zaini menyampaikan bahwa Ketundukan Manusia kepada Allah yang diwujudkan dalam bentuk melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangan-laranganNya.
“Dan itu sesuai dengan sunnah semata-mata harus karena Allah bukan karena selain Allah,” Pungkasnya.