Indeks

Menakar Koalisi PKB dengan Golkar Pada Pilkada Bondowoso

Comment901 views
  • Share

Perkembangan politik di Bondowoso semakin dinamis, menunjukkan pola baru dalam relasi antara PKB dan Golkar. Meningkatnya dukungan masyarakat di media sosial seperti TikTok dan Facebook, dengan bertebarannya flayer Ketua DPC Golkar Bondowoso, telah menarik perhatian publik. Ini seakan mengisyaratkan adanya potensi koalisi antara Golkar dan PKB dalam Pilkada Bondowoso.

Menurut Bobby Junaidi dari Barisan Pemuda Bondowoso, dinamika percaturan elit Golkar di Bondowoso dinilai positif. Ia menyambut baik jika pola relasi ini terbentuk, karena ia melihat keseimbangan antara mantan aktivis kampus HMI, Ibnu Kholdun, dan KH. Hamid, yang merupakan alumni IPNU dan PMII. Bobby mengajak masyarakat untuk menyuarakan harmonisasi dalam Pilkada 2024 di Bondowoso.

Generasi muda perlu ikut berkiprah dalam membangun Bondowoso yang pernah dikenal dengan sebutan Republik Kopi. Saya pribadi berharap Ketua DPC Golkar benar-benar akan menjadi calon pendamping yang diusung PKB, yakni KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag., Rektor UNUJA Paiton Probolinggo. Harapan ini semakin positif jika Golkar bisa menempatkan kader terbaiknya di posisi nomor dua di eksekutif. Tidak terlalu berat untuk memperoleh rekomendasi dari DPP Golkar Pusat, mengingat sosok Adi Krisna sudah dikenal di struktur partai berlambang beringin di tingkat provinsi maupun pusat. Modal politik ini berpotensi meningkatkan elektabilitas dan kredibilitas partai Golkar di Bondowoso. Semakin banyak dukungan kepada Adi Krisna akan membangkitkan semangat baru bagi kader-kader Golkar di Bondowoso.

Bobby juga menyatakan bahwa masyarakat Bondowoso membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan mumpuni dalam sektor pembangunan SDM dan SDA, memiliki jaringan luas baik di tingkat regional, nasional, maupun pusat, mampu membaca dan menerjemahkan situasi geopolitik, serta cepat mengambil tindakan yang tepat. Selain itu, pemimpin tersebut harus mampu menghadirkan investor yang dapat membuka peluang kerja bagi angkatan kerja lokal dan memberikan nilai tambah ekonomi. Sosok pemimpin ini harus mampu mengayomi masyarakat, bukan hanya kelompok atau partai tertentu.

Adi Krisna, yang mewakili generasi muda tahun 2000-an, dengan pengalaman organisasi sejak kuliah dan perintis Kajian HMI Ibnu Kholdun, menunjukkan jiwa kepemimpinan yang kuat. Saat ini, ia memimpin Partai Golkar di Bondowoso dengan komitmen tinggi.

Boby Junaidi
Pemerhati Bondowoso

Comment901 views
  • Share
Exit mobile version