Indeks

Pelajar di Banyuwangi yang Sempat Terlantar Sudah Bisa Sekolah Lagi, Belajar di Gedung Baru

Comment1,637 views
  • Share

Banyuwangi, kuasarakyat.com – Ratusan pelajar MTs dan MA Darul Huda, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang telantar dalam dua hari terakhir, sudah dapat melanjutkan kegiatan belajar mengajar di ruang kelas baru.

Ruang kelas baru ini, berada di sebelah utara dari madrasah yang selama ini mereka tempati. Ruang kelas ini dibangun dua tahun terakhir, pasca Yayasan Darul Huda Alasbuluh bubar, dan semua asetnya diserahkan ke Yayasan Nurul Abror Robbaniyyin.

Pernyataan itu disampaikan kuasa hukum Yayasan Nurul Abror Robbaniyyin, Ahmad Subhan pada Selasa (16/8/2022).
“Solusi dari penutupan gedung MTs dan MA Darul Huda sudah jelas. Kami sudah angkut semua kebutuhan KBM ke lokasi baru di utara,” Kata dia.

Namun, Yayasan menyebut oknum dewan guru MTs dan MA Darul Huda tidak mau menempati ruang kelas baru. Bahkan memprovokasi pelajar untuk melakukan aksi dengan duduk di jalan, memegang tulisan-tulisan yang bernada provokatif.

Dia menjelaskan pengurus Yayasan Darul Huda Alasbuluh yang dikomandoi Saifuddin, mengadakan pertemuan besar yang melibatkan semua jajaran pengurus yayasan dan dewan guru. Mulai tingkat RA sampai MA.

Pertemuan yang dilaksanakan di salah satu gedung sekolah putri di Pondok Pesantren Nurul Abror Al-Robbaniyin itu, berlangsung pada Minggu, 5 Juli 2020.

Dalam pertemuan tersebut, Saifuddin membacakan beberapa kesepakatan internal Yayasan Darul Huda. Salah satunya, Yayasan Darul Huda membubarkan diri dan menyerahkan serta melimpahkan semua asetnya kepada yayasan Nurul Abror Al-Robbaniyin.

Sementara lembaga MTs dan MA Darul Huda ditutup. Pernyataan Saifuddin ini, disertai bukti fisik audio visual yang masih tersimpan rapi.

“Karena yayasan Darul Huda menyerahkan semua aset kepada Yayasan Nurul Abror Al-Robbaniyin, maka kami sebagai penerima, memproses agar semua aset bisa terselamatkan dan dipergunakan dengan baik, termasuk gedung MTs dan MA Darul Huda,” Ucap dia.

Namun i’tikad tersebut mendapat halangan yang cukup keras dari oknum-oknum guru MTs dan MA Darul Huda. Dengan menjadikan oknum masyarakat sebagai bamper, seolah-olah ingin membenturkan yayasan dengan masyarakat.

Bersamaan dengan itu, kepala MA Darul Huda Abdurrahman meminta keringanan waktu 1 atau 2 tahun, untuk berusaha membuat bangunan gedung sekolah di utara. Setelah dua tahun, gedung berdiri.

“Sebenarnya mereka sudah mendapat tanah jariyah dari salah satu masyarakat, dan sudah dibangun 3 lokal ruang kelas. Tapi anehnya mereka juga tidak mau pindah,” tutur Yayasan Nurul Abror.

Karena tetap ada penolakan dari oknum guru MTs dan MA Darul Huda, yayasan menguasakan penyelesaian masalah ini kepada Ahmad Subhan SH, MH sebagai langkah terakhir.

Sehingga terjadilah penutupan kegiatan di gedung MTs dan MA Darul Huda sekarang ini.

Writer: Supriadi
Comment1,637 views
  • Share
Exit mobile version