Indeks

Update Keracunan Massal, Dinkes Jember Sebut Jumlah Korban Bertambah Hingga 71 Orang

Comment173 views
  • Share

Jember, Kuasarakyat.com – Kasus keracunan makanan massal di wilayah Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember akibat makanan takjil, Minggu (1/4/2024) kemarin, terus mengalami perkembangan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Jember menyatakan jumlah korban saat ini bertambah menjadi 71 korban, setelah sebelumnya tercatat 50 orang. Para korban juga menunjukkan gejala yang sama, yakni mual, muntah, dan diare.

“Jadi sekitar pukul 21.00 WIB tadi malam, kita mendapat laporan dari Puskesmas Mayang. Terjadi peningkatan kunjungan menderita diare dan muntah-muntah, serta mual. Kemudian dari konfirmasi kita. Hal itu terjadi setelah (para pasien) makan takjil yang dibagikan kepada masyarakat untuk berbuka puasa,” kata dokter
Hendro Soelistijono, Kepala Dinas Kesehatan Jember, Senin (1/4/2024).

“Saat ini jumlah total yang berobat ada 71 korban, yang dirawat inap 25 orang, kemudian sisanya hanya rawat jalan. Alhamdulillah kondisi yang masih dirawat itu berangsur membaik, dengan diagnosanya dehidrasi sedang,” sambungnya.

Untuk penanganan para korban, lanjut dokter Hendro, dilakukan di Puskesmas Mayang dan beberapa fasilitas kesehatan yang lainnya.

“Kemudian karena kapasitas pasien banyak, berkoordinasi dengan ambulu desa. Para korban juga dirawat di Puskesmas Pakusari, Ledokombo, dan Klinik Harapan Sehat (Purwoko). Kemudian untuk (korban) yang menjalani rawat jalan, ditangani oleh praktek dokter mandiri yang ada di wilayah setempat. Sebagai bentuk untuk penanganan cepat. Mudah-mudahan tidak ada tambahan,” imbuhnya.

Lebih lanjut dokter Hendro juga menyampaikan, dari kejadian dugaan keracunan makanan massal yang terjadi. Dinkes Jember juga melakukan tindakan, dengan memeriksa sampel makanan takjil ataupun sisanya. Juga bekas muntahan dari para pasien yang mengalami keracunan makanan.

“Kemudian untuk sampel makanan dan muntahan (dari korban), sedang kita kirim ke Labkesda Jember. Untuk melihat apakah ada masalah secara mikrobiologi. Kemudian untuk melihat adanya unsur kimiawi (dalam sampel makanan dan muntahan), kita bawa ke Surabaya. Mungkin akan ditangani (dibantu) oleh Balai POM Jember,” tutupnya. (Gusti)

BACA JUGA : https://kuasarakyat.com/puluhan-warga-keracunan-massal-takjil-buka-puasa-gratis-polisi-masih-lidik-kasus-ini/

Comment173 views
  • Share
Exit mobile version