Bupati Jember Resmikan Sekolah Inklusi

Comment1,391 views
  • Share
inklusi
Bupati Jember H. Hendy Siswanto saat menandatangani prasasti sekolah inklusi

Jember, KR – Bupati Jember H. Hendy Siswanto bersama dengan Wakil Bupati MB. Firjaun Barlaman, Rabu (3/3/2021) meresmikan sekolah Inklusi milik yayasan Matahariku di SLB Star Kids Jember yang ada di Desa Karangpring Sukorambi Jember.

 

Dalam acara yang juga ditandai dengan penandatanganan prasasti ini, Bupati mengapresiasi terhadap pemilik yayasan yang telah memiki kepedulian tinggi terhadap anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di Jember.

 

“Saya berharap, di Jember akan terus tumbuh orang-orang yang peduli sesama, terutama dalam dunia pendidikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus, selain SLB milik pemerintah yang sudah ada selama ini, peran masyarakat yang peduli juga sangat membantu pemerintah, mudah-mudahan kebaikan seperti ini bisa menular kepada masyarakat yang lainnya di Jember,” ujar Bupati dalam sambutannya.

 

Sekolah Inklusi sementara masih memiliki 4 ruang kelas, 2 ruang guru ini, selain hibah untuk yayasan, juga sokongan dari aspirator H. Karimullah Djuraid anggota DPRD Propinsi Jatim Dapil Jember Lumajang dari Partai Golkar.

 

Kepada H. Karimullah, Bupati berharap, agar sokongan dan dukungan terhadap pembangunan Jember diperbanyak lagi. “Pendidikan Inklusi ini merupakan pembangunan SDM, bangunan bisa berdiri, juga tidak lepas dari peran serta aspirator H. Karim selaku anggota DPRD Propinsi, mudah-mudahan bantuan seperti ini semakin banyak lagi diberikan oleh H. Karim,” beber Bupati.

 

Karimullah Djuraid yang juga hadir dalam peresmian tersebut mengataka, bahwa dirinya selaku anggota DPRD dari Dapil Jember dan Lumajang, sudah seharusnya membantu masyarakat dan konstituennya, terutama dalam mewujudkan pembangunan, baik pembangunan SDM maupun pembangunan infrastruktur.

 

“Ini bagian dari aspirasi masyarakat yang diwakilkan melalui kami, dimana pembangunan gedung ini dari anggara APBD 2020, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk masyarkat Jember,” ujar H. Karim.

 

Sementara Adenovita Bantilan, selaku pemilik yayasan Matahariku, kepada sejumlah media mengatakan, jika dirinya terketuk membuat sekolah Inklusi, tidak lepas dari kondisi anaknya yang mengalami kebutuhan khusus, sehingga dirinya terketuk untuk membantu warga yang lain agar tidak mengabaikan anak-anaknya yang berkebutuhan khusus.

 

“Terus terang, saya tergerak mendirikan sekolah inklusi, dimana pendidikan di khususkan kepada anak-anak berkebutuhan khusus, tidak lain karena anak saya sendiri mengalami hal ini, meski berkebutuhan khusus, mereka juga butuh pendidikan, sehingga saya merasa terpanggil untuk membantu masyarakat yang lain,” ujar Adenovita yang saat ini anaknya yang berkebutuhan khusus telah beranjak dewasa.

 

Bahkan Adenovita bertekad, sekolah Inklusi yang dibangun diatas lahan seluas 1,3 hektar ini menjadi sekolah inklusi percontohan dan menjadi destinasi pendidikan inklusi tingkat nasional.

 

“Mimpi kami, menjadikan sekolah inklusi ini menjadi sekolah percontohan, saat ini masterplan dari pembangunan ini sudah selesai, dimana keinginan kami sekolah ini menjadi sekolah inklusi yang terpadu mulai dari PAUD hingga SMA,” bebernya.

 

Bahkan dirinya juga akan menambah fasilitas Klinik tumbuh kembang anak, asrama, dan beberapa fasilitas lainnya yang bisa membikin anak-anak berkebutuhan khusus merasa nyaman dan bisa mandiri.

 

“Saya berpesan agar orang  tua yang memiliki anak dengan berkebutuhan khusus, untuk tidak malu atau minder, dan harapan kami keberadaan sekolah inklusi ini bisa memenuhinya, terlebih program kami adalah 1 guru untuk dua murid, dan bagi yang tidak mampu, kami juga menyiapkan program pendidikan gratis, karena mereka juga anak-anak kita,” pungkas Adenovita. (*)

 

Comment1,391 views
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published.