Jember, kuasarakyat.com – Update terbaru dari kasus pengeroyokan yang dialami anggota polisi yang bertugas oleh sekelompok anggota perguruan silat pada Senin (22/7/2024) dinihari, berdampak panjang.
Selain sudah mengamankan 22 terduga pelaku, dan dikirim ke Polda Jatim untuk proses penangananya, Polres Jember juga memberikan sanksi tegas terhadap perguruan silat yang anggotanya melakukan pengeroyokan terhadap aparat yang bertugas, yakni dengan menangguhkan segala kegiatan perguruan silat tersebut, sampai proses hukum yang menjerat 22 terduga pelaku selesai.
“Belum ada tambahan anggota perguruan silat yang kami amankan, masih 22 orang, dan saat ini sudah dikirim ke Polda, dan untuk perguruan silat yang melakukan pengeroyokan terhadap polisi, kami memberi sanksi, yakni penangguhan segala kegiatan, dan ini sudah kita sampaikan ke cabang dan rantingnya, sampai proses ini selesai,” ujar Kapolres Jember AKBP. Bayu Pratama Gubunagi Rabu (24/7/2024).
Kapolres juga menyampaikan, bahwa dari 22 orang yang diamankan, semua merupakan warga Jember yang berasal dari Kecamatan Panti dan Sumbersari. “Semua yang diamankan berasal dari Jember, dan kami belum menemukan adanya anggota perguruan silat dari luar Jember,” beber Kapolres.
Sedangkan sanksi tegas dari Polres Jember untuk perguruan silat yang melakukan pengeroyokan terhadap anggota polisi, karena dari 7 kasus serupa sepanjang 2024, perguruan terawbut paling mendominasi. “Sebagian juga ada dari perguruan lain,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, anggota Polsek Kaliwates, Aipda Parmanto bersama 4 anggota lainnya menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok anggota perguruan silat, saat menertibkan arus lalu lintas yang diblokade oleh ratusan pesilat.
Akibat dari pengeroyokan ini, dilarikan ke rumah sakit Kaliwates, untuk mendapatkan perawatan secara intensif. (Ma)
BACA JUGA : https://kuasarakyat.com/gelar-pra-rekonstruksi-tertutup-22-pesilat-dikirim-ke-polda-jatim/
