Puluhan Warga Alami Gejala Chikungunya, Warga dan Relawan Lakukan Antisipasi Melalui Fogging

Comment415 views
  • Share

Jember, kuasarakyat.com – Penyakit Chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, kini menjadi perhatian serius bagi masyarakat setempat. Pasalnya terdapat warga, yang mengalami gejala akibat gigitan nyamuk tersebut.

Seperti yang dialami puluhan warga di Jalan Sri Tanjung, Lingkungan Kaliwining RT 001 RW 010, Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari, Jember, mereka mengaku memgalami lemas-lemas dan muncul ruam merah ditubuhnya.

Dari kejadian tersebut, warga bersama belasan relawan dari Rock and Roll Jember, melakukan fogging (pengasapan) di 15 rumah yang terpapar, guna melakukan antisipasi penyebaran nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

“Awalnya, kami menyadari banyak yang terkena gigitan nyamuk ini, dengan lebih dari 20 warga menunjukkan gejala yang sama. Bahkan dalam satu KK itu antara 3-4 orang yang kena. Maka dari itu, Minggu kemarin (19/01), kami melakukan fogging, kami meminta bantuan relawan dari Rock and Roll,” ujar Leli, salah satu warga yang terkena dampak, saat diwawancarai oleh wartawan pada Senin (20/01/2025).

Setelah dilakukan fogging tersebut, lanjut Leli, harapannya agar penyebaran penyakit akibat nyamuk tersebut, tidak sampai meluas.

“Karena dari kejadian ini, banyak anak-anak umur kelas 4-5 SD juga terkena. Bahkan anak balita juga ada yang kena. Gejalanya ada yang sampai lumpuh dan lemas, tidak bisa jalan. Bahkan juga ada yang muncul ruam merah di tubuhnya,” ungkapnya.

“Selain itu, keluhan lain yakni sakit nyeri di persendian. Banyak dari warga itu ke dokter atau mantri, kemudian cukup minum obat. Mereka gak ke Puskesmas. Ada juga yang ke rumah sakit, sampai rawat inap. Abah dan umi saya juga kena, dan katanya lemas seperti gak punya tenaga,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jember dr. Hendro Soelistijono mengatakan, penyebab penyakit Chikungunya dan Demam Berdarah sama, yaitu virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

“Hanya beda varian, Jenis fooging nya juga sama. Maka dari itu, datanya masih kami lakukan pencatatanan. Karena kasus ini bersamaan dengan Kasus Demam Berdarah,” ujarnya.

“Jadi penderita itu jarang memeriksakan diri maupun berobat ke puskesmas, padahal keluhannya itu ngilu-ngilu, dan demam. Untuk di wilayah Wirolegi nanti akan kami lakukan pengecekan lebih lanjut kepada Kepala Puskesmas Sumbersari,” sambungnya.

Comment415 views
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published.