Bisnis Teh Mawar Menggiurkan, Warga Jember Bisa Hasilkan Omset Rp 10 Juta Perbulan

Comment3,040 views
  • Share

Jember, Kuasarakyat.com -Provinsi Jawa Timur merupakan sentra produksi tanaman mawar terbesar di tanah air. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah produksi tanaman mawar di Jawa Timur mencapai 105,6 juta tangkai pada 2020.

Selama ini bunga mawar sering kita jumpai sebagai hiasan rumah. Namun, di tangan Sukron pemuda asal Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Mawar diolah menjadi teh dengan aroma dan manfaat yang begitu banyak.

Kreativitas Sukron bermula saat mendapat tugas dalam Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) . Dia memanfaatkan bunga mawar ini sebagai produk teh. Setelah melaksanakan tugas PKM itu selesai. Sukron tak berhenti, namun terus mengembangkannya.

Apalagi, potensi bunga mawar di desanya sangat melimpah untuk diproduksi sendiri. Sukron mengaku, teh dari bunga mawar memiliki khasiat untuk kesehatan. Didalamnya, mengandung polifenol, yaitu zat yang mampu menurunkan tekanan darah.

Zat itu mampu menyembuhkan penyakit darah tinggi. Selain itu, juga mengandung vitamic yang mampu meningkatkan imunitas.

Di desanya, sudah ada sekitar 50 hektar lahan dari empat dusun yang ditanami bunga mawar. Hampir setiap keluarga di desa ini mempunyai kebun bunga yang siap untuk diolah. Tak herna, produksi teh mawar ini menjadi komoditas utama di Desa Karangpring.

Sukron mengaku proses produksi dimulai dengan memilih mawar segar yang berkualitas. Kemudian, mengambil mahkota mawar dan masukkan dalam kantong. Kantong tersebut ditutup rapat dan didiamkan selama beberapa hari di tempat yang gelap dan tertutup hingga mawar kering dan mulai tercium aromanya.

Setelah selesai, Sukron menjual teh mawar itu secara offline dan online melalui berbagai marketplace. Bahkan sukron sudah sering mendapatkan pesanan hingga kemanca Negara. “Walau sering terkendala mengenai proses dalam pengiriman,” kata dia.

Sekarang, Sukron sudah menyediakan pembelian via online melalui aplikasi tokopedia dan shopee. Harganya cukup variatif mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 25 000, tergantung kualitas bunga mawar dan kuantitas dari yang biasa hingga yang kualitas gold.

“Untuk omset perbulan sebelum covid mencapai Rp 5-10 juta,” tutur dia. Namun, ketika covid-19 melanda, penghasilan anjlok selama tujuh bulan. Namun sekarang sudah berangsur pulih, dalam sebulan sudah bisa meraih Rp 1 hingga Rp 3 juta perbulan.

” Untuk pemasaran, kami pernah menjualnya hingga jepang dan sudah ada pesanan di Malaysia” tambah dia. (Bryan/Bs)

Writer: BryanEditor: Bs
Comment3,040 views
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published.