Jember, kuasarakyat.com – IQ (17) pemuda asal Sumbersari Jember, Rabu (17/7/2024) siang, dengan didampingi Mujiasi SH selaku kuasa hukumnya, mendatangi Mapolres Jember.
Kedatangan IQ yang juga anggota salah satu perguruan silat ini, untuk melaporkan peristiwa pengeroyokan yang dialaminya di alun-alun Jember pada malam Senin lalu, dimana pengeroyokan ini dilakukan oleh beberapa orang yang masih satu Perguruan.
“Kedatangan kami ke Mapolres Jember, untuk mendampingi klien kami, melaporkan penganiayaan yang dialaminya, dimana pengeroyokan ini dilakukan oleh beberapa orang yang masih satu Perguruan dengan klien kami, bahkan penganiayaan sampai dua kali, tujuan kami melaporkan, agar kejadian seperti ini tidak terulang, dan pelaku mendapat hukuman yang setimpal,” ujar Mujiasi.
Informasi yang diterima median ini, peristiwa pengeroyokan ini sendiri bermula, saat korban bersama 5 temannya, mengkoordinir sekitar 46 anggota perguruan silat, untuk ikut pengesahan di pusatnya yang ada di Madiun.
Namun, pemberangkatan anggota baru untuk pengesahan ini ditentang oleh anggota lainnya, namun korban bersama 5 temannya mengabaikan penentangan ini, dikarenakan pengurus Perguruan silat di pusat mengizinkan.
“Awalnya kejadian ini bermula, saat kami mengkoordinir sekitar 46 anggota baru untuk pengesahan di Madiun, namun oleh pengurus cabang ditentang, sedangkan kami koordinasi dengan pengurus pusat, kami diperbolehkan untuk berangkat, sehingga kami tetap berangkat,” ujar NV teman korban.
Namun sepulang dari Madiun, korban bersama temannya mendapat pesan singkat dari terduga pelaku pengeroyokan, dimana dalam pesannya menyatakan, bahwa yang ikut pengesahan di Madiun menjadi buronannya.
“Saat kami pulang dari Madiun, terduga pelaku sempat mengirim pesan, kalau yang kami bawa ke Madiun menjadi buronan, dan kami berlima diminta untuk menemui terduga pelaku, tapi tidak kami penuhi,” ujar NV.
Karena permintaan terduga pelaku tidak dihiraukan, pada Minggu 14 Juli, terduga pelaku dengan inisial LE (27) bersama CD (25) menjemput IQ dengan paksa dirumahnya, dan membawa IQ ke alun-alun Jember.
“Saat IQ dijemput dan dibawa ke alun-alun, dan sudah berkumpul sekitar 30 an orang, beberapa terduga pelaku juga menyampaikan ke korban, agar menghubungi saya, kalau saya tidak datang, korban akan dianiaya, dan saya sendiri waktu itu mencari, keberadaan korban, tapi gak ketemu, sehingga korban dianiaya oleh 2 orang di alun-alun, termasuk HP korban juga dirampas, ” ujar NV.
Rupanya penganiayaan tidak berhenti disitu, saat korban diantar pulang, korban kebali dianiaya oleh beberapa pelaku sebelum sampai rumah, hingga korban mengalami luka lebam di beberapa tubuhnya.
“Kemarin korban kami juga sempat mendengar, kalau HP korban disuruh mengambil ke rumah pengurus cabang, tapi kami tidak berani mengambil, karena trauma dan takut dianiaya lagi, bahkan beberapa terduga pelaku mengancam kami, kalau berani lapor ke polisi, akan dilaporkan balik katanya,” pungkas NV. (Ma)