JEMBER, KUASARAKYAT.COM – Ribuan batu megalitikum terpendam di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Batu megalitikum itu merupakan peninggalan pada masa purba. Banyak bebatuan yang tersebar, namun masih terpendam.
Lokasi terpendamnya batu itu terdapat di desa Kamal Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember, Jawa Timur. Di desa tersebut, terdapat dua situs benda purba, yakni Situs Duplang dan Situs Klanceng.
Lokasi Klanceng berada berada di tengah pemukiman warga, tepatnya di belakang kantor Desa Kamal. Tak sulit menuju situs ini, di pinggir jalan, terdapat papan nama yang menunjukkan arah kesana.
Bahkan, jika bertanya ke warga sekitar, maka hampir semua warga sudah bisa memberikan jawabannya.
Di situs klanceng, terdapat batu kenong yang disusun dengan rapi dan teratur. Ada batu kenong dengan satu tonjolan dan dua tonjolan. Batu ini merupakan peninggalan bersejarah yang berserakan di Desa Kamal.
Batu kenong sendiri adalah lambang bentuk persembahan kepada arwah nenek moyang dan menjadi pemujaan pada zaman dahulu. Sedangkan batu kenong dengan satu tonjolan mengindikasikan sebagai tanda tempat penguburan. Sedangkan batu kenong dengan dua tonjolan sebagai alas bangunan rumah dari kayu.
“Batu-batu ini dikumpulkan dan dijadikan satu sekitar tahun 2000 lalu, ,” kata juru pelihara situs, Wahyudi Rabu (6/7/2022).
Menurut dia, sebelum dikumpulkan, batu tersebut berserakan di berbagai tempat. Bahkan terpendam di areal persawahan hingga di pemukiman warga. Ada yang terpendam, ada juga yang berada di pinggir jalan.
Namun karena khawatir batu tersebut hilang, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur mengumpulkan batu tersebut di situs Klanceng. “Yang ada di sekitar rumah warga hingga di sawah masih banyak, bahkan di pinggir rumah masih ada,” ucap dia.
Wahyudi menuturkan situs Klanceng memiliki 59 batu kenong dengan satu tonjolan dan dua tonjolan.
Situs Duplang
Situs Duplang sendiri memiliki koleksi berupa satu kubur batu, tujuh batu kenong dan dua batu menhir atau tugu batu.
Batu tersebut dari batu andesit. Semua batu tersebut ditata dengan rapi layaknya sebuah museum.
Kubur batu merupakan peti mayat dari batu, empat sisinya berdinding papan batu. Dalam tempat pemakaman mayat ini atau peti mayat terdapat jenazah yang disimpan dalam keadaan terbaring dengan posisi kepala ke arah tempat yang lebih tinggi. Batu dibuata sekitar 3000 tahun yang lalu.
Sedangkan batu menhir merupakan tugu batu yang didirikan sebagai tanda peringatan yang melambangkan arwah nenek moyang dan menjadi tempat pemujaan. Batu ini dibuat sekitar 2000 tahun yang lalu.
“Batu ini memang asli disini semua, kecuali yang diluar pagar, itu barang sitaan saya dari luar,” tambah juru pelihara situs Duplang, Abdul Rahman.
Dia mengaku masih banyak batu purba yang terpendam di kawasan tersebut. Namun masih tetap terpendam dan tidak dicari.