JEMBER – kuasarakyat.com – Jembatan sepanjang 70 meter diatas Sungai Mandilis yang menghubungkan Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo dan Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo Jember. Putus akibat di terjang banjir pada (22/12/2024) lalu.
Akibatnya warga yang biasa beraktivitas melalui jembatan tersebut, harus menyebrang menggunakan rakit bambu yang dibuat oleh Polsek dan Koramil setempat dibantu para warga.
“Sejak banjir terakhir itu, kalau tidak salah tanggal 22 Desember. Setelah Banjir itu Jembatan yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat itu hanyut,” ujar Kapolsek Tempurejo AKP Heri Supadmi saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Rabu (13/01/2025).
Selain warga setempat, terdapat belasan siswa yang setiap hari melewati jembatan tersebut, juga harus menyebrang menggunakan rakit bambu setiap berangkat maupun pulang.
“Jadi mereka harus melewati sungai itu, sehingga ketika jembatan itu hanyut, mereka tidak ada akses lagi selain harus dinaikkan dengan rakit buatan sendiri oleh masyarakat, dinaikkan di situ, kemudian ditarik sama kita bersama warga, supaya mereka tidak telat,” ungkapnya.
Heri juga mengatakan, sembari menunggu pembangunan jembatan kembali, anggota Polsek Tempurejo dan Koramil Tempurejo. Membantu warga dan para siswa, untuk menyeberangi sungai tersebut.
“Jadi selama jembatan itu putus, kita dari Polsek dan Koramil menempatkan personil di sana (sungai) setiap pagi untuk membantu menyeberangkan anak-anak sekolah itu, begitupun juga saat pulang sekolah,” ulasnya.
Lanjut Heri, warga setempat rata-rata berprofesi sebagai petani hutan, sehingga jembatan tersebut merupakan akses penting bagi mereka, untuk meneku kebun.
“Kurang lebih kemarin yang kita data melalui Gapoktannya, ada 200 orang petani hutan. Jadi bagi mereka yang punya lahan di situ, akses jembatan itu sangat berperan,” ujarnya.
“Maka dari itu, sambil menunggu pembangunan dari pemerintah, mereka dari 200 orang itu informasi dari ketua Gapoktan mereka, iuran 200 ribu per orang, untuk membangun jembatan, nah saat ini proses pembangunan dan uangnya sudah terkumpul kemarin kurang lebih 26 juta itu masih kurang tentunya,” sambungnya.
Heri juga mengatakan, wilayah tempat jembatan tersebut, merupakan wilayah Taman Nasional Meru Betiri.
“Jadi mungkin karena itu wilayah-wilayah Taman Nasional, jadi untuk prosesnya mungkin juga perlu adanya MOU atau bagaimana, antara pemerintah dengan pihak Taman Nasional, mungkin nanti ada kerjasama di situ, karena itu adalah wilayah Taman Nasional Meru Betiri,” pungkasnya. (Rio)