Jember, Kuasarakyat.com – Sekelompok pemuda dengan berkendara motor, membuat resah pengguna jalan dan warga di sekitaran jalan Gajah Mada, Kecamatan Kaliwates, Jember, Minggu malam (22/9/2024) kemarin.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 WIB dan terekam video amatir warga dengan durasi 8 detik. Dari informasi di lapangan, gerombolan pemuda dengan berboncengan tiga dan tidak memakai helm.Dan parahnya salah satu motor membawa tombak dan juga bongkahan batu besar.
Tak hanya itu saja, mereka juga merusak mobil sedan honda civic dan membuat warga sekitar ketakutan.
“Kejadiannya sekitar pukul 22.00 WIB, saat itu kita (sekeluarga) lagi makan (di pinggir jalan). Tiba-tiba ada suara brag brug. Sekelompok orang remaja umurnya sekitaran SMP-SMA ini memukuli mobil Honda Civic, ada yang bawa tombak ujungnya runcing sekitar 1,5 meter dan juga ada yang membawa batu besar. Mobil itu dilempari. Motifnya apa kita juga tidak tahu. Batunya juga besar-besar kayak potongan batu paving dan batu kali gitu,” kata YS (28) warga Kecamatan Sumbersari saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di lokasi kejadian, Senin (23/9/2024).
Terkait kejadian yang diketahui YS, mobil sedan Honda Civic awalnya melaju dari arah double way Gor Kaliwates menuju ke arah barat.
“Mobil itu awalnya melaju gitu, tiba-tiba didekati gerombolan anak muda ini. Totalnya sekitar 20 orang itu. Setelah memukuli dan merusak mobil itu, mereka kemudian pergi dan bilang katanya mau kumpul di sekitaran Lampu merah (traffic light) Argopuro,” ujarnya.
“Ayo wis langsung nang Argopuro, sisane nang belokan arah Samsat Cempaka (ayo langsung ke traffic light Argopuro, sisanya tunggu di tikungan arah ke Samsat Cempaka),” sambungnya menirukan ucapan salah seorang terduga pelaku.
Terkait kondisi pengemudi mobil dan satu orang penumpangnya, lanjut YS, tampak pucat dan ketakutan saat keluar dari mobilnya.
“Alhamdulillah tidak terluka, tapi mereka cowok semua langsung duduk di pinggir jalan. Pucat wajahnya ketakutan, umurnya masih muda sama kayak yang melakukan pengrusakan mobil masih umur SMP-SMA gitu. Mereka keluar dari mobil, setelah gerombolan itu pergi,” kata saksi YS.
Beruntung tak berselang lama, sejumlah anggota polisi dari Tim Alap-Alap Satuan Samapta Polres Jember datang ke TKP dan bermaksud untuk membubarkan gerombolan pemuda yang meresahkan itu.
“Saya lihat kan ada gerombolan yang kumpul di double way dari GOR Kaliwates itu. Sepertinya polisi itu langsung berusaha menangkap gerombolan anak-anak muda tadi (yang melakukan pengrusakan). Saya tidak tahu pasti,” ucapnya.
Terkait kejadian gerombolan pemuda yang meresahkan itu, lebih lanjut dirinya menduga gerombolan ini kelompok pesilat.
“Kalau yang saya tahu dari gerombolan itu. Mereka pakai kaos ada logo perguruan silatnya. Tapi bukan SH (Setia Hati Terate). Sepertinya lain, gambar kayak monyet. Tapi apakah ada kaitan soal pesilat, juga gak tahu sih,” katanya.
“Yang saya tahu juga, mereka (gerombolan pemuda) itu dari habis nonton kompetisi di GOR Kaliwates. Apakah Futsal atau apa saya tidak tahu. Katanya orang-orang karena timnya kalah. Akhirnya tidak terima dan melakukan aksi itu (pengrusakan),” imbuhnya.
Terpisah terkait kejadian tersebut, Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi membenarkan adanya aksi gerombolan orang yang meresahkan warga itu.
“Benar itu kejadian semalam, ada informasi dari masyarakat, ada segerombolan pemotor di wilayah Jl. Hayam Wuruk (Juga Jalan Gajah Mada). Setelah ada informasi dari masyarakat, anggota satuan samapta Polres Jember langsung mendatangi lokasi,” kata Bayu.
Dari pengumpulan bahan bukti dan keterangan sementara polisi, lanjutnya, gerombolan pemotor itu meresahkan warga.
“Setelah kita telusuri, ternyata itu bukan sajam dan tidak ada sajam yang ditemukan ataupun korban,” ucapnya.
“Ada informasi bahwasanya segerombolan pemuda itu sempat melakukan pengerusakan ataupun pelemparan terhadap mobil. Tapi sampai hari ini, kita tunggu tidak ada pihak maupun masyarakat yang melaporkan mengenai pengerusakan tersebut,” sambungnya.
Namun demikian, kata Bayu, pihaknya sudah melakukan upaya antisipasi dengan meningkatkan giat patroli.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut, seperti biasa kita tingkatkan patroli di jam rawan, baik malam maupun sore hari,” tegasnya.
Bayu juga menambahkan, terkait kejadian yang terjadi. Pihaknya memastikan tidak ada keterkaitan dengan kejadian dugaan tindak kejahatan yang terjadi belakangan ini.
“Kejadian semalam. Hanya kegiatan spontanitas yang mungkin mengganggu ketertiban masyarakat lainnya sehingga dilakukan antisipasi oleh jajaran Samapta kita,” tutupnya. (Gusti)