Jember, kuasarakyat.com – Viralnya video oknum camat aktif di Jember, yang diduga melakukan pungli, dan diunggah oleh M. Husni Thamrin ke akun tiktoknya, menyebabkan pria asal Kecamatan Kaliwates Jember tersebut, dipanggil oleh Tim Saber Pungli pada Selasa (7/1/2025).
dipanggil oleh tim Saber Pungli, untuk dimintai keterangan, terkait unggahan videonya berdurasi 30 detik tersebut. “Kami dipanggil untuk diperiksa tim saber pungli, terkait video yang saya unggah,” ujar pria yang juga seorang advokat saat ditemui usai pemeriksaan.
Thamrin menambahkan, meski dirinya memenuhi panggilan tim saber pungli, namun dirinya enggan dilakukan BAP (Berita Acara Pemeriksaan). “Saya memenuhi panggilan, hanya memberikan keterangan awal saja, dan saya jelaskan, bahwa saya dikirimi vidio oleh teman saya, wajah oknum camat cukup jelas,” ujar Thamrin.
Mengenai kelengkapan informasi, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada tim saber pungli, untuk memanggil pihak-pihak terkait, seperti kepala desa, karena aksi pungli semacam ini hampir terjadi di seluruh Kabupaten Jember.
“Sebenarnya mudah untuk tim saber pungli kalau mau mencari informasi ini, karena saya banyak menerima aduan dari kepala desa, ya tim jangan memanggil kepala desa, karena mereka akan takut kalau dipanggil, tapi tim melakukan pendekatan terlebih dahulu, kalau ini dilakukan, akan mudah mendapatkan informasi,” beber Thamrin.
Thamrin menambahkan, dirinya enggan di BAP dan hanya memberikan informasi awal, karena pihaknya selama ini tidak pernah melihat kinerja tim Saber Pungli. “Saya memang pernah mendengar ada sosialisasi pembentukan tim saber pungli, tapi selama ini, kami tidak pernah mendengar apa yang sudah dilakukan tim saber pungli, baru bekerja saat ada yang viral, lha selama ini mereka kemana,”? ujar Thamrin sambil bertanya.
Sebab menurut Thamrin, banyak sekali kasus pungli di Jember yang sudah dilaporkan ke APH, namun ujung-ujungnya tidak ada tindakan apapun. “Kalaupun ada, akan berhenti ditengah jalan, alasannya tidak ada kerugian negara, dan uang pungli di bawah 50 juta, sehingga masyarakat menjadi apatis alias pesimis untuk lapor ke tim saber pungli,” pungkasnya. (Ma)