Belum ada Tindakan Kongkrit, MPJ Tagih Janji Polres Jember Dalam Pemberantasan Miras

Comment822 views
  • Share

Jember, kuasarakyat.com – Masyarakat Peduli Jember (MPJ) yang beranggotakan sejumlah ulama, tokoh politik dan juga tokoh masyarakat, awal Februari lalu sempat melakukan audiensi dengan Kapolres Jember AKBP. Bayu Pratama.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri Fuad Ahsan wakil ketua DPRD Jember, KH. Syadid Jauhari Kencong yang juga pengurus PBNU, Dr. Abdul Haris M.Ag ketua MUI Jember serta elemen masyarakat lainnya, selamat untuk memberantas peredaran miras di Jember.

Bahkan dalam pertemuan tersebut, Kapolres berjanji akan melakukan operasi miras dalam kurun waktu seminggu, namun hingga pekan ketiga di bulan Februari, MPJ belum melihat dan mendengar kabar operasi tersebut.

Bahkan, terbaru sejumlah anggota MPJ mendapat teror dan intimidasi dari pihak-pihak yang merasa keberatan dengan gerakan MPJ, salah satunya dialami oleh KH. Hamid Hasbullah pengasuh pesantren Al Azhar dan Ustad Umar Sekretaris LPAI Jember.

Intimidasi dan teror terhadap anggota MPJ inipun disikapi serius oleh anggota MPJ lainnya dengan melakukan penjagaan dan pengamanan terhadap anggotanya yang diintimidasi, salah satunya di Pondok Pesantren Al Azhar yang ada di Kelurahan Kranjingan Sumbersari Jember oleh pengurus PSHT Cabang Jember.

Hadir dalam menyikapi intimidasi tersebut diantaranya Mas Jono Wasinudin ketua Cabang PSHT Jember, Yek Imam dari Rumah Aspirasi Jember (RAJE), Ustad Khoirul Hadi Ibnu Katsir, Ustad Umar (sekjen LPAI) dan KH.hamid Hasbullah yang juga tuan rumah.

Dalam pertemuan tersebut, MPJ mengaku kecewa dengan janji aparat kepolisian dan juga Pemkab Jember dalam hal ini Satpol PP yang tidak serius dalam memberantas peredaran miras di Jember.

“Sampai saat ini, kami belum melihat adanya gerakan tersebut, kalaupun toh ada, hanya sebagian, dan ironisnya kami malah mendapat teror,” ujar Yek Imam.

Pihaknya berharap, intimidasi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak sepakat dengan gerakan MPJ ini, dijadikan signal oleh aparat kepolisian, bahwa pengedar miras berani melakukan perlawanan.

“Kami berharap, aparat kepolisian bisa menangkap sinyal dari kejadian ini, dimana menjadikan Jember Zero Miras, rupanya ada ‘perlawanan’, dan kami menunggu janji dari Kapolres Jember,” pungkasnya.

Sementara menyikapi adanya intimidasi dan teror terhadap anggota MPJ, pengurus PSHT siap memberikan pendampingan dalam menjaga kondusifitas wilayah, terutama keselamatan pengurus MPJ yang mendapat intimidasi dan teror dari oknum-oknum, terutama intimidasi yang diterima oleh KH. Hamid Hasbullah.

“Kami pengurus ranting PSHT Sumbersari, siap dibutukan kapanpun, untuk menjaga pesantren, jika memang intimidasi dan teror yang dilakukan oknum tersebut, yang akan mengerahkan 40 sampai 60 premannya benar-benar dilakukan,” pungkasnya. (Ma)

BACA JUGA : https://kuasarakyat.com/getol-perangi-miras-pengasuh-pesantren-di-jember-diteror/

Comment822 views
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published.