Jember, kuasarakyat.com – Tim Saber pungli terus melakukan pengembangan atas viralnya video oknum camat di Jember yang diduga melakukan pungli kepada beberapa kepala desa, selain sudah memeriksa oknum camat dan 12 kepala desa se Kecamatan Sukowono, terbaru perkara tersebut akan segera digelar untuk menentukan adanya tersangka apa tidak dalam kasus tersebut.
Hal ini disampaikan Wakapolres Jember Kompol Ferry Darmawan kepada sejumlah wartawan usai melakukan pres conferensi di halaman Mapolres Jember pada Kamis (16/1/2025). “Terkait perkembangan tim saber pungli dalam menangani perkara indikasinya (pungli) sudah ada, namun kami masih mengedepankan praduga tak bersalah, dan tim masih terus melakukan pendalaman, Insya Alloh dalam waktu dekat akan segera kami lakukan gelar sebelum menetapkan tersangka,” ujar Wakapolres.
Seperti diketahui, Rabu 15 Januari kemarin, sejak pukul 9 pagi hingga pukul 13.30 sore, 12 kepala desa se Kecamatan Sukowono secara bergantian dipanggil oleh tim saber pungli untuk diklarifikasi dan dimnintai keterangan.
Ahmad Romadhon Kepala Desa Sukosari yang juga hadir untuk kedua kalinya ke tim saber pungli, kepada wartawan menyatakan, bahwa kedatangan sejumlah kepala desa, untuk memberikan klarifikasi atas viralnya video dugaan pungli oleh oknum camat.
Dimana klarifikasi yang dilakukan adalah soal dana yang dianggap sebagai anggaran Tim Verifikasi Kecamatan, yang diakui oleh oknum camat. “Kami memberikan klarifikasi soal anggaran TFK (Tim Verifikasi Kecamatan, red), dimana hal ini yang disampaikan oknum camat ke tim saber pungli, sebagai alibi atau modus untuk mengelak dari dugaan melakukan pungli,” ujar Romadhon.
Romadhon menjelaskan, bahwa anggaran TFK memang selama ini ada dan legal, karena diatur dalam Perbup dan juga diperdeskan, namun uang yang ada di vidio, bukan bagian dari anggaran TFK, tapi memang benar-benar permintaan oknum camat.
“Kalau anggaran TFK itu legal, karena diatur di Perbup, tapi saat membayar itu ada kwitansi yang penyerahannya diberikan kepada tim, bukan kepada pribadi camat, sedangkan yang dividio, itu permintaan camat bukan tim TFK, juga tidak diberi kwitansi,” jelas Romadhon.
Dengan perkembangan pemeriksaan ini, Romadhon mengaku optimis dengan kinerja tim saber pungli yang dengan cepat memberikan respon dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah kepala desa.
“Kami optimis, dengan kinerja tim saber pungli, tim yang terdiri dari 3 unsur, yakni inspektorat, kepolisian dan kejaksaan, bekerja secara profesional, dan saya optimis akan terungkap,” ujar Romadhon ditemui disela-sela pemeriksaan.
H. Kamiludin kepala desa Sidomulyo Silo yang juga ketua Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (APDESI) Kabupaten Jember, menyikapi belasan kades yang dimintai klarifikasi tim Saber pungli menyatakan, bahwa kepala desa harus tetap semangat, dan percaya dengan kinerja aparat khususnya tim saber pungli.
“Percayakan semua kepada aparat penegak hukum, Kami yakin proses penanganan ini profesional dan transparan, untuk rekan-rekan kades tetap semangat melayani masyarakat. Semoga jember kedepan lebih baik. Dari Desa untuk Jember yang lebih baik,” ujar Kamil.
Seperti diberitakan sebelumnya, vidio Camat melakukan pemerasan, menjadi viral di media sosial, setelah M. Husni Thamrin memposting video tersebut.
Dalam rekaman video berdurasi 33 detik tersebut, terlihat secara visual, salah satu tangan perekam yang diduga kepala desa, menyerahkan segepok uang ke oknum camat.
Vidio penyerahan uang ini diunggah oleh akun tiktok husni.thamrin4, di mana dalam vidio tersebut, pihak yang menyerahkan uang menyatakan, bahwa dirinya minta maaf karena ada keterlambatan menyerahkan uang. “Maaf pak, ada keterlambatan, ini uangnya sudah saya kumpulkan per termin pencairan,” ujar suara dalam vidio.
M. Husni Thamrin sendiri sudah dipanggil tim saber pungli, untuk dimintai keterangan terkait unggahannya tersebut, meski yang bersangkutan enggan untuk dilakukan BAP (Berita Acara Pemeriksaan). (Ma)
BACA JUGA : https://kuasarakyat.com/romadhon-optimis-tim-saber-pungli-bekerja-maksimal-apdesi-percayakan-ke-aph/